Suasana mencekam menyelimuti hubungan diplomatik Arab Saudi dan Iran. Pemerintah Arab Saudi mengumumkan telah mengeksekusi mati enam warga negara Iran yang dituduh terlibat dalam penyelundupan narkoba. Tindakan ini sontak memicu kemarahan keras dari pemerintah Iran dan meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Eksekusi Mati di Dammam
Keenam warga Iran tersebut dieksekusi mati di Dammam, sebuah kota pelabuhan di pantai timur Arab Saudi. Eksekusi dilakukan setelah mereka dinyatakan bersalah oleh pengadilan Arab Saudi atas tuduhan “menyelundupkan sejumlah besar hashish ke dalam kerajaan”.
Pemerintah Arab Saudi mengumumkan eksekusi ini melalui sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri dan dipublikasikan oleh kantor berita negara, Saudi Press Agency (SPA). Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Arab Saudi tidak akan mentoleransi kejahatan narkoba dan akan menindak tegas para pelaku, tanpa memandang kewarganegaraan mereka.
Protes Keras dari Iran
Pemerintah Iran mengecam keras eksekusi mati warga negaranya oleh Arab Saudi. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyebut tindakan Arab Saudi sebagai “pelanggaran hak asasi manusia” dan “bertentangan dengan hukum internasional”.
Kanaani juga menuduh Arab Saudi tidak memberikan akses konsuler yang layak kepada para warga negaranya sebelum eksekusi dilakukan. Ia menyatakan bahwa Iran akan mengambil langkah-langkah diplomatik untuk menanggapi tindakan Arab Saudi ini.
Meningkatnya Ketegangan Timur Tengah
Eksekusi mati enam warga Iran ini semakin memperburuk hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran yang telah lama tegang. Kedua negara ini merupakan rival regional yang bersaing untuk memperebutkan pengaruh di Timur Tengah.
Ketegangan antara kedua negara meningkat tajam pada tahun 2016 ketika Arab Saudi mengeksekusi mati seorang ulama Syiah terkemuka, Nimr al-Nimr. Tindakan ini memicu protes keras dari Iran dan mengakibatkan pemutusan hubungan diplomatik antara kedua negara.
Meskipun kedua negara telah melakukan beberapa kali perundingan untuk memulihkan hubungan diplomatik, namun hingga saat ini belum ada kemajuan yang signifikan. Eksekusi mati enam warga Iran ini dikhawatirkan akan semakin mempersulit upaya pemulihan hubungan diplomatik antara kedua negara.
Reaksi Internasional
Eksekusi mati enam warga Iran ini juga menimbulkan keprihatinan dari masyarakat internasional. Beberapa negara dan organisasi hak asasi manusia mengecam tindakan Arab Saudi dan menyerukan agar negara tersebut menghentikan hukuman mati.
Hukuman Mati di Arab Saudi
Arab Saudi merupakan salah satu negara dengan tingkat eksekusi mati tertinggi di dunia. Hukuman mati di Arab Saudi dapat dijatuhkan untuk berbagai kejahatan, termasuk pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, pencurian, penyelundupan narkoba, dan kejahatan terhadap keamanan nasional.
Menurut organisasi hak asasi manusia Amnesty International, Arab Saudi telah mengeksekusi mati setidaknya 136 orang pada tahun 2024. Angka ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2023 di mana Arab Saudi mengeksekusi mati 65 orang.
Dampak bagi Hubungan Internasional
Eksekusi mati enam warga Iran ini dapat memberikan dampak negatif bagi hubungan internasional Arab Saudi, terutama dengan negara-negara yang menentang hukuman mati. Namun, Arab Saudi tampaknya tidak gentar dengan tekanan internasional dan tetap teguh pada pendiriannya untuk menjatuhkan hukuman mati bagi para pelaku kejahatan serius.
Eksekusi mati enam warga Iran oleh Arab Saudi merupakan sebuah peristiwa yang tragis dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang hak asasi manusia dan hubungan internasional. Tindakan ini juga mengingatkan kita akan kompleksitas situasi politik dan keamanan di Timur Tengah.